Kamis, April 23, 2009

Kesabaran Philp

Philp dan Maria telah berumah tangga selama 7 tahun. Mereka saling mencintai, namun Maria sejak awal menutupi semua perasaan cintanya terhadap Philp. Ia begitu takut apabila Philp mengetahui betapa ia mencintai pria itu, Philp lantas meninggalkannya sebagaimana kekasih-kekasihnya selama ini. Tapi tidak bagi Philp. Ia selalu menyatakan perasaan cintanya kepada Maria dengan tulus dan begitu terbuka. Setiap saat ketika bersama Maria, Philp selalu menunjukkan cintanya yang besar, seolah-olah itulah saat akhir Philp bersama Maria.

Maria selalu bersikap tidak menyenangkan terhadap Philp. Setiap saat dia selalu menguji seberapa besar cinta Philp terhadapnya. .Maria selalu mencoba melakukan hal-hal yang keterlaluan dan diluar batas kepada Philp. Meski Maria tahu betapa hal itu salah, namun melihat sikap Philp yang tetap berlaku baik padanya, membuat Maria tetap bertahan untuk melihat seberapa besar kesungguhan cinta pria yg dinikahinya itu.

Tahun pertama pernikahan mereka…

Maria bangun siang. Dia tidak sempat menyiapkan sarapan untuk Philp, ketika Philp hendak berangkat kerja. Namun Philp tetap tersenyum dan mengatakan, “Tidak apa-apa sayang. Nanti aku bisa sarapan di kantor .”

Saat Philp pulang dari kantor, Maria tidak sengaja memasak makanan yang tidak disukai Philp. Meski menyadari hal itu, Maria tetap memaksakan agar suaminya mau makan makanan itu. Philp tetap tersenyum dan berkata, “ Wah. sepertinya sudah saatnya aku belajar menghadapi tantangan. Masakanmu sepertinya tantangan yang hebat, sayang. Aku sudah tidak sabar untuk menyantapnya.” Maria terkejut, tapi tidak mengatakan apa-apa.

Tetapi Malaikat tahu betapa malam-malam saat Maria terlelap, Philp memanjatkan doa, “ Tuhan. Kata nya memulai. Di pagi pertama pernikahan kami, Maria tidak membuatkanku sarapan. Padahal aku begitu ingin bercakap-cakap di meja makan bersamanya sambil membicarakan betapa indah hari ini, di hari pertama kami menjalani kehidupan baru sebagai suami istri. Tapi tidak apa-apa, Tuhan. Karena sepertinya Maria kelelahan setelah resepsi pernikahan kami tadi malam. Bantulah kekasih hatiku ini, Tuhan agar dia boleh punya tenaga yang cukup untuk menghadapi hari baru bersamaku besok. Tuhan, Engkau tau betapa aku tidak bisa makan spaghetti karena pencernaanku yang tidak begitu baik. Tapi sepertinya Maria sudah bekerja keras untuk masak makanan itu. Mampukan aku untuk menghargai setiap apa yang dilakukan istriku kepadaku, Tuhan, jangan biarkan aku menyakiti perasaannya meski itu tidak mengenakkan bagiku. ”

Tahun kedua pernikahan mereka…

Philp membangunkan Maria pagi-pagi untuk berdoa bersama. Namun Maria menolak dan lebih memilih melanjutkan tidurnya. Philp tersenyum dan akhirnya berdoa seorang diri.

Sore hari sepulang kantor, Philp mengajak Maria berjalan-jalan ke taman. Meski terpaksa, Maria akhirnya mau juga ke tempat dimana dulu perasaannya begitu berbunga-bunga saat bersama Philp. Tetapi Maria menolak rangkulan Philp, dan berkata, “Jangan, Philp. Aku malu.” Philp tersenyum dan berkata, “Ya, aku mengerti.” Maria melihat kekecewaan dimata Philp, namun tidak melakukan apapun untuk menghilangkan kekecewaan itu.

Tetapi Malaikat tahu betapa malam-malam setelah Maria terlelap, Philp memanjatkan doanya.

“Tuhan. Ampuni aku yang tidak bisa membawa istriku untuk lebih dekat pada-MU pagi hari ini. Mungkin tidurnya kurang karena pikirannya yang sedang berat. Tapi aku yakin, Tuhan, besok Maria mau bersama-sama denganku bercakap-cakap kepadaMu. Tuhan, Engkau juga tahu kesedihanku saat Maria meolak kurangkul ketika ke taman hari ini. Tapi tidak apa-apa. Dia sedang datang bulan, mungkin karena itu perasaannya juga jadi lebih sensitive. Mampukan aku untuk melihat suasana hati istriku, Tuhan.”

Tahun ketiga pernikahan mereka…

Mereka kini mempunyai seorang putera bernama Jaden. Maria menjadi tidak pernah lagi meneruskan kebiasaannya membaca bersama Philp sebelum tidur. Maria semakin sering menolak ciuman Philp.

Maria memarahi Philp habis-habisan sore itu ketika Philp lupa mencuci tangan saat akan menggendong Jaden ketika Philp pulang kerja. Maria tahu betapa hal itu membuat Philp terpukul. Namun idealismenya terhadap mendidik Philp membuat Maria mengabaikan perasaan Philp. Dan Philp tetap tersenyum.

Tetapi Malaikat tahu betapa malam-malam setelah Maria terlelap, Philp memanjatkan doanya.

”Tuhan, Engkau tahu betapa sedih hatiku saat ini. Semenjak kelahiran Jaden, aku kehilangan begitu banyak waktu bersama Maria. Aku merindukan saat-saat kami membaca bersama sebelum tidur dan menciuminya sebelum ia tertidur. Tapi tidak apa-apa. Dia begitu capek mengurusi Jaden seharian saat aku bekerja di kantor. Hanya saja, biarkanlah dia tetap terus tertidur dalam pelukankua, Tuhan. Karena aku begitu mencintainya. Sore tadi Maria memarahiku karena aku lupa mencuci tangan saat menggendong Jaden, Tuhan. Aku begitu kangen pada anakku sehingga teledor melakukan sebagaimana yg diminta istriku. Engkau tahu betapa aku terluka akan kata-kata Maria, Tuhan. Tapi tidak apa-apa. Maria mungkin hanya kuatir terhadap kesehatan anak kami Jaden apabila aku langsung menggendongnya. .Kesehatan Philp lebih penting daripada harga diriku….”

Tahun keempat pernikahan mereka…

Maria tidak ingat memasak makanan kesukaan Philp di hari ulang tahunnya. Maria terlalu sibuk belanja sehingga lupa bahwa Philp selalu minta dibuatkan kue Tiramisu dengan taburan kakao pada setiap ulang tahunnya tiba.

Maria juga lupa menyetrika kemeja Philp yang menyebabkan Philp terlambat ke kantor pagi itu karena Philp terpaksa menyetrika sendiri kemejanya. Maria tau kesalahannya, namun tidak menganggap hal itu sebagai sesuatu hal yang penting.

Tetapi Malaikat tahu betapa malam-malam setelah Maria terlelap, Philp memanjatkan doanya. ”Tuhan, Untuk kali pertama Maria lupa membuatkan tiramisu kesukaanku di hari ulang tahunku ini. Padahal aku sangat menyukai kue buatannya it. Menikmati kue tiramisu buatannya membuatku bersykur mempunyai istri yang pandai memasak sepertinya, dan merasakan cintanya padaku. Namun tahun ini aku tidak mendapatinya. .Tapi tidak apa-apa. mungkin lebih banyak hal-hal lain yang jauh lebih penting daripada sekedar tiramisu itu. Paling tidak, aku masih mendapatkan senyuman dan ciuman darinya hari ini. Ampuni aku, Tuhan apabila tadi pagi aku lupa tersenyum kepada Maria. Aku terlalu sibuk menyetrika bajuku dan memikirkan pekerjaanku di kantor. Maria sepertinya lupa untuk melakukan hal itu, meski aku sudah meminta tolong padanya tadi malam. Jangan biarkan aku melampiaskan emosiku karena dampratan atasanku akibat keterlambatanku hari ini kepada Maria, Tuhan. Maria mungkin keliru menyetrika kemeja mana yang seharusnya kupakai hari ini. Lagipula, sepatuku begitu mengkilap. Aku yakin Maria sudah berusaha keras agar aku kelihatan menarik saat presentasiku tadi. Terima kasih untuk kebaikan istriku, Tuhan. ”

Tahun kelima pernikahan mereka…

Maria menampar dan menyalahkan Philp karena Jaden sakit sepulang mereka berenang. Philp terlalu asyik bermain-main dengan Jaden sehingga tidak menyadari betapa Jaden sangat sensitive terhadap dinginnya air kolam renang, yang mengakibatkan Jaden terpaksa dirawat dirumah sakit. .

Maria mengancam akan meninggalkan Philp apabila terjadi apa-apa dengan Jaden. Maria melihat genangan air mata di mata Philp, namun kekerasan hatinya lebih menguasainya ketimbang perasaan Philp.

Tetapi Malaikat tahu betapa saat itu Philp lantas menuju ke Kapel rumah sakit dan memanjatkan doanya sambil menangis. ”Tuhan. Tadi Maria menamparku karena kelalaianku menjaga Jaden sehingga dia sakit. Belum pernah Maria bersikap dan berkata sekasar itu padaku, Tuhan. Tapi tidak apa-apa. Maria benar-benar kuatir terhadap anak kami sehingga ia bersikap demikian. Tapi Tuhan, aku begitu terluka saat ia mengatakan akan meninggalkanku. .Engkau tahu betapa ia adalah belahan jiwaku. Jangan biarkan hal itu terjadi, Tuhan. Mungkin dia begitu dikuasai kekuatiran sehingga melampiaskannya padaku. Tidak apa-apa, Tuhan. Tidak apa-apa. Asal dia mendapat ketenangan, aku akan merasa bersyukur sekali. Dan sembuhkanlah putera kami, Jaden agar dia boleh kembali dapat ceria dan bermain-main bersama kami lagi, Tuhan. ”

Tahun keenam pernikahan mereka…

Maria semakin menjaga jarak dengan Philp setelah kehadiran Rebecca, puteri mereka. Maria tidak pernah lagi menemani Philp makan malam karena menjaga puteri mereka yang baru berusia 5 bulan.

Maria juga menjual kalung berlian pemberian Philp dan menggantinya dengan perhiasan lain yang lebih baru. Ketika Philp mengetahui hal itu, Maria tau Philp menahan amarahnya, namun Maria berdalih, “Philp, itu hanya kalung berlian biasa. Lagipula, aku bukan menjualnya, melainkan menukarnya denga perhiasan yang lebih baru. ”

Tetapi Malaikat tahu betapa malam-malam setelah Maria terlelap, Philp memanjatkan doanya. ”Tuhan, Aku begitu kesepian melewatkan makan malam sendirian tanpa Maria bersamaku. Aku begitu ingin terus bercerita dan tertawa bersamanya di meja makan. Engkau tahu, itulah penghiburanku untuk melepas kepenatanku setelah seharian bekerja di kantor. Tapi tidak apa-apa. Rebecca lebih membutuhkan perhatiannya daripadaku. Lagipula, Jaden kadang-kadang mau menemaniku. Hanya saja, jangan biarkan aku memendam sakit hati kepada Maria karena menjual kalung pemberianku. .Engkau tau begitu lama aku menabung dan bekerja ekstra demi menghadiahinya kalung itu, hanya untuk membuktikan terima kasihku padanya atas kesetiaan dan pengabdiannya sebagai istriku dan ibu dari anak-anakku. .Ampuni aku apabila tadi aku sempat berpikir untuk marah padanya. ”

Tahun ketujuh pernikahan mereka…

Maria sama sekali tidak mengindahkan kebiasaannya membelai kepala Philp dan mencium kening suaminya sebelum Philp berangkat kantor. Padahal Maria tau, selama ini apabila dia lupa melakukannya, Philp selalu kembali kerumah siang hari demi mendapatkan belaian dan ciuman Maria untuknya. Karena Philp tidak akan pernah tenang bekerja apabila hal itu belum dilakukan Maria padanya. Maria tidak mengucapkan I LOVE YOU untuk kali pertama dalam 7 tahun pernikahan mereka.

Dan di tahun ketujuh itu pula, Philp mengalami kecelakaan saat akan berangkat ke kantor. Ia mengalami pendarahan yang hebat, yang membuatnya terbaring tidak sadarkan diri di ranjang rumah sakit.

Maria begitu terguncang dan terpukul. Ia begitu takut kehilangan Philp, suami yang dicintainya. Yang selalu ada kapan saja dia butuhkan. Yang selalu dengan tersenyum menampung semua emosi dan kemarahannya. .Yang tak pernah berhenti mengatakan betapa Philp mencintainya. .Tak sedikitpun Maria beranjak dari sisi tempat tidur Philp. Tangannya menggenggam erat jemari suaminya yang terbaring lemah tak sadarkan diri. Bibirnya terus mengucapkan I LOVE YOU, karena ia ingat kalau ia belum mengatakan kalimat itu hari ini.

Karena begitu sedih dan lelah menunggui Philp, Maria tertidur. Dalam tidurnya, malaikat yang selama ini mendengar doa-doa Philp pada Tuhan membawa Maria melihat setiap malam yg Philp lewatkan untuk mendoakan Maria. Ia menangis sedih melihat ketulusan dan rasa cinta yg besar dari Philp padanya. Tak sedikitpun Philp menyalahkannya atas semua sikapnya yang tidak mempedulikan perasaan dan harga diri Philp selama ini. Alih-alih demikian, Philp malahan menyalahkan dirinya sendiri. Maria menangis menahan perasaannya. .Dan untuk kali pertama dalam hidupnya, Maria berdoa,

“Tuhan, ampuni aku yang selama ini menyia-nyiakan rasa cinta suamiku terhadapku. Ampuni aku yang tidak memahami perasaan dan harga dirinya selama ini. Beri aku kesempatan untuk menunjukkan cintaku pada suamiku, Tuhan. Beri aku kesempatan untuk meminta maaf dan melayaninya sebagai suami yang kucintai. ”

Dan ketika Maria terbangun, Ia melihat pancaran kasih suaminya menatapnya. ” Kamu keliatan begitu lelah, sayang. Maafkan aku yang tidak berhati-hati menyetir sehingga keadaannya mesti jadi begini dan membuatmu kuatir. Aku tidak konsentrasi saat menyetir karena memikirkan bahwa kau lupa mengatakan I LOVE YOU padaku. ”. Belum selesai Philp berbicara, Maria lantas menangis keras dan menghambur ke pelukan suaminya.

“Maafkan aku, Philp. Maafkan aku. I LOVE YOU. I really Love you. Kaulah matahariku, Philp. Aku tidak bisa bertahan tanpamu. Aku berjanji tidak akan pernah lupa lagi mengatakan betapa aku mencintaimu. .Aku berjanji tidak akan pernah mengabaikan perasaan dan harga dirimu lagi. I LOVE YOU, Philp. I LOVE YOU…”

Beberapa hari kemudian setelah Philp pulih total, dokter pun mengijinkan Philp untuk pulang. Sesampainya Philp di rumah, ia di kejutkan dengan sebuah surprise dari Maria, Jaden dan Rebecca. Mereka pun menghabiskan hari tersebut dengan menikmati matahari terbenam di perkarangan rumah mereka. Tak tampak sedikit kesedihan pun di wajah mereka dan mereka menjalani hari demi hari mereka dengan sukacita.


Nama : Kennedy Sujandi

Kelas : X3

No. : 20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar